Teks
Anekdot
Karya : Nur
Aisyah
Kelas : X MIA
CI 1
Pemeriksaan
Petugas Kebersihan Sekolah
Di sabtu sore
itu, Nizam sedang asik bermain game di kelasnya. Ia memang sering pulang
terlambat, lantaran keasikan bermain game.
Di sekolah Nizam, setiap jam sekolah
barakhir, yaitu saat sorenya. Petugas kebersihan sekolah melakukan peninjauan
ke masing – masing kelas. Kelas terkotor dan kelas terbersih akan diumumkan
pada saat apel. Kelas yang menjadi kelas terkotor akan dikenai denda sebesar Rp.50.000.
Sudah jam 4 sore, Nizam masih
berkutat dengan game-nya. Saat sedang asik bermain, lapar pun menghampirinya.
Sayangnya, uang jajan-nya sudah ia habiskan pada jam istirahat. Ia lalu keluar
dari kelas untuk mencari keberuntungan. Saat sedang berdiri di depan pintu
kelasnya, tak sengaja ia melihat uang Rp.5.000 di dalam tong sampah. Tidak
berpikir dua kali, di korek – koreknya tong sampah itu demi mendapatkan uang 5
ribu tadi. Untungnya, kantin saat itu masih banyak yang buka, mengingat banyak
siswa yang selalu pulang sore. Makanan di kantin itu pun hanyalah sisa – sisa
tadi pagi, tak heran bila sedikit siswa yang berbelanja di kantin saat sore
hari. Setelah membeli 4 siomay dan sebuah aqua, Nizam kembali kelasnya sambil
membawa makanan. Entah kenapa, ia ingin makan di luar kelas. Ia pun makan di
depan pintu kelasnya, layaknya seorang gembel kelaparan.
Setiap siomaynya habis, tusuknya ia
buang begitu saja tanpa memperhatikan sekitar. Padahal ada tong sampah yang ia
korek tadi. Kemudian seorang kakak kelas bertubuh pendek, dengan wajah sangar
penuh jerawat, serta tidak mengenakan seragam sekolah datang menghampiri Nizam.
“Dek, kenapa teras kelasmu kotor
sekali.?” Tanya kakak kelas
“Ah, toh juga besok hari minggu buat
apa membersihkan.!” Jawab Nizam
“ tapi kan, tidak ada siswa yang
datang hari minggu hanya untuk membersihkan kelas.?” Tanya kakak kelas
“ asal kakak tahu saja, kami sekelas
bersih – bersih hanya untuk terhindar dari denda 50 ribu”. Jawab Nizam
“ oh,, terimakasih ya dek.! Kakak
permisi dulu, soalnya masih ada urusan”. ( kakak kelas )
“ oh iya kak, sama – sama” ( Nizam )
Kakak itu pun pergi meninggalkan
Nizam yang sedang asik makan. Hari senin-nya setelah upacara, diumumkan kelas
terkotor dan kelas terbersih. Nizam kaget mendengar bahwa kelasnya-lah yang
menjadi kelas terkotor. Nizam lalu teringat dengan kakak yang menghampirinya
sabtu sore itu. Ternyata kakak itu adalah salah satu petugas pemeriksa
kebersihan sekolah. Nizam pun malu dengan dirinya sendiri. Ia juga merasa
bersalah dengan teman – temannya.